GALI POTENSI UKIR PRESTASI
Judul : Menulis Semakin Menyenangkan
Resume ke : 3
Gelombang : 28
Tanggal : 13 Januari 2023
Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S. Pd
Moderator : Arofiah Afifi, S. Pd
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah sampai detik ini Allah SWT masih memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk dapat kembali menorehkan karya dalam rangka menerbitkan buku solo di KBMN PGRI 28. Beberapa kali saya melirik ke arah jarum jam yang berada di depan mata, tak sabar ingin merangkum materi ke 3 yang akan disampaikan oleh narasumber hebat pada hari ini, Jum'at 13 Januari 2023.
Dari beberapa menit yang lalu, laptop sudah saya buka, hp sudah diaktifkan, dan fikiran sudah difokuskan, siap untuk merangkai kalimat demi kalimat demi menumbuhkan kebiassan untuk menulis setiap hari, menjadikan menulis sebagai passion, suatu kebutuhan seperti layaknya makan dan minum sehingga tidak ada alasan untuk mengatakan menulis itu sulit, susah mencari ide atau tidak ada waktu untuk menulis.
Bu Arofiah Afifi, Spd , alumni KBMN angkatan ke 24, sebagai moderator yang rendah hati mulai menyapa dengan menyampaikan definisi tentang menulis dari Seno Gumira Ajidarma. Bahwa menulis adalah suatu cara untuk berkata, berbicara, menyapa dan menyentuh seseorang sambil menampilkan potensi dan prestasi dengan cara yang berbeda- beda.
Pertanyaan yang sering muncul pada penulis pemula adalah, apakah saya bisa menulis?, apakah ada yang akan membaca tulisan saya?, tulisan saya akan enak dibacakah?, terus setelah menulis apakah yang akan kita dapatkan? Dan begitu banyak kecemasan lain dalam diri mereka. Sehingga keresahan- keresahan ini akan menghambat potensi dan prestasi kita pada dunia literasi.
Ibu Arofiah selanjutnya memperkenalkan tentang narasumber, yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang sangat berpotensi sebagai penulis hebat yang berhasil keluar sebagai juara dalam tantangan menulis dalam 1 minggu bersama Profesor Richardus Eko Indrajit yang lebih terkenal dengan julukan Prof Ekoji. Tantangan- tantangan menulis lainnya juga banyak beliau ikuti seperti tantangan menulis PGRI dan YPTD dan tetap keluar sebagai juara 1. Di berbagai acara Ibu Aam juga berprestasi sebagai narasumber dan piawai menjadi editor.
Setelah diintip profil Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd ternyata beliau lahir di Cipanas tanggal 12 Agustus 1988. Bersekolah di SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, dan melanjutkan ke SMA Negeri 1Cipanas, kuliah di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini beliau mengabdi di SMP Negeri Satu Atap 4 Cipanas sebagai Guru Bahasa Indonesia. Narasumber hebat kita ini telah melahirkan 56 buku dan aktif di 15 komunitas menulis.
Setelah moderator memimpin do'a, beliau memberikan pantun yang ingin saya abadikan di sini,
Badan kekar umurnya tua
Bawa pedang bukanlah petani
Semangat berkobar kita semua
Sambut datang narasumber malam ini
Bibir dikulum wajahnya cerah
Muka imut bak bunga sekuntum
Assalamualaikum Bu Aam Nurhasanah
Kita sambut dengan tersenyum
Duduk di meja sambil makan
Pemandangannya hutan ilalang
Beribu terimakasih kami haturkan
Pada narasumber yang sudah datang
Ternyata Ibu Narasumber juga mengawali dengan pantun
Ada Bu Ovi menulis pantun
Pantun dibuat dengan ceria
Mengasah diri dengan santun
Ukirlah pena sejuta karya
Ibu Aam mulai menyapa peserta dengan memperkenalkan dirinya yang berasal dari Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selanjutnya beliau mengajukan pertanyaan, " Apa alasan kami peserta bergabung dengan KBMN PGRI. Berbagai jawaban diberikan oleh peserta, ada mengatakan karena memang ingin menjadi penulis, ingin membuat buku,ingin berbagi informasi dan ilmu, ingin menggali potensi menulis, penasaran dengan ilmu penulis para suhu, ingin menginspirasi peserta didik, ingin punya buku solo dan banyak jawaban lainnya.
Menurut Bu Aam, semua jawaban peserta bisa disimpulkan bahwa penulis mempunyai alasan yang berbeda namun bertujuan yang sama yaitu belajar menimba ilmu supaya bisa menulis buku. Oleh sebab itu, kata beliau mengapa materi malam ini diberi tema " Menggali Potensi Untuk Mengukir Prestasi. Mulailah dengan apa yang kita sukai.
Seperti apa yang telah disampaikan oleh moderator tadi, Bu Aam juga mengulas kembali tentang keraguan penulis pemula yang membuat mereka takut melangkah dengan alasan takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri dan sebagainya sehingga ada yang hanya menyimpan tulisannya di draft saja. Ternyata Bu Aam pernah merasakan hal yang sama, namun beliau tidak patah semangat. Walaupun tidak lulus di gelombang 8, beliau mengulang kembali di gelombang 12 dan dinyatakan lulus.
Buku antalogi beliau pertama adalah " Semangat Menulis" yang materinya didapatkan dari Bunda Kanjeng. Dari 42 peserta se Indonesia, nama beliau berada pada urutan pertama. Sama dengan impian kita semua, kehadiran buku solo adalah impian beliau juga waktu itu dan jebolan BM 12 ini akhirnya bisa berkeliling Indonesia setelah bukunya terbit dan banyak peserta yang memesan bukunya untuk dijadikan panduan membuat resume.
" Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" itulah judul buku solo beliau yang pertama. Setelah itu, beliau menjadi Tim Solid Omjay dan menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara. Buku Solo yang kedua beliau adalah "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online". Buku solo yang ke tiga berkisah tentang bagaimana penulis konsisten selama 28 hari tanpa jeda.Sedangkan buku solo yang ke empat adalah " Rajin Menulis Berbuah Manis", lahir pada awal 2022. Ini bisa terjadi karena beliau mengikuti jejak langkah Omjay yang menulis setiap hari, membukukan setiap pengalaman untuk dijadikan jejak literasi. Buku beliau telah terpajang di Rak Gramedia sebagai wujud dari mimpinya selama ini.
Setelah mengikuti kelas BM 12, beliau ditawari oleh Bunda Kanjeng menjadi kurator atau penanggung jawab buku. Setiap angkatan KBMN yang melahirkan buku antologi, Bu Kanjeng dan Bu Aam lah sebagai kuratornya. Setelah itu, beliau menerima satu novel dari salah seorang muridnya yang bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Novel tersebut berkisah tentang dirinya yang merelakan masa remajanya sebagai tulang punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik- adiknya. Lima tahun di negeri orang dan akhirnya menemukan cinta sejatinya. Sebagai editor, beliau membantu melahirkan buku muridnya ini . Disamping itu ada juga beberapa buku lagi yang beliau bantu seperti Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah Mutmainah, Ustazah Ovi dan lainnya.
Seperti pada materi sebelumnya, tetap diberikan sesi tanya jawab. Kata Ibu moderator peserta yang bertanya pada malam ini seperti jamur yang tumbuh di musim hujan..hee..hee..sehingga saya tidak bisa mengulasnya satu persatu. Secara umum peserta menanyakan apa motivasi yang selalu terjaga dari Ibu Aam sehingga mampu membuat begitu banyak buku dalam waktu yang cukup singkat. Bahkan bisa juga mengikuti berbagai lomba. Ternyata motto hidup beliau adalah " Ingin menulis seribu buku, selalu berbagi dan menginspirasi negeri". Khusus untuk trik mengikuti lomba, beliau menyarankan agar kita rajin membaca tulisan teman dengan BW ( Blog Walking). Rajin membaca akan membuatmu gemuk menulis. Luangkanlah waktu untuk menulis, jangan menunggu waktu luang.
Kelas malam ini ditutup oleh moderator dengan beberapa pantun.
Siang- siang pergi ke kota
Jangan lupa beli alpukat
Demikian materi narasumber kita
Pasti akan berbuah manfaat
Menggoreng ikan dicampur bakmi
Digoreng terpisah jangan sekaligus
Hanya terimakasih dari kami
Bahagia mendapat ilmu bu Aam yang jenius
Demikian resume yang dapat saya tulis pada pertemuan ke tiga ini, semoga menginspirasi
Tetaplah berkarya saudara- saudaraku.
Terima ksih sudah menulis resume dengan baik. Semangat terus ya
BalasHapusTerimakasih kembali Bu. Mohon bimbingan nya ya Buu...
BalasHapus